Pacaran apa
taaruf
Bagian 1
Siapa dia?
Kokokan ayam berhasil
membangunkan seorang gadis yang sedang tertidur lelap dikasur empuknya.gadis
itu perlahan-lahan membuka kelopak matanya,lalu melihat keluar jendela, dengan
senyum manisnya. “Non Nada, udah bangun? Ini roti sama susunya... bibi taro
disini ya non”.
suara si Iyem mengagetkan gadis
bernama Nada itu yang masih malas turun dari ranjangnya.
“mah, hari ini Nada mau pergi
keluar yah, bareng temen temen? Boleh yahhhh... please...?” bujuk Nada dengan gaya
manjanya
“mau kemana lagi? Kemarin kan
baru pergi?”
“mamah... sebentar lagi Nada kan
mau sekolah di pondok terpencil kan, jadi sekarang Nada mau puas-puasin main
sama temen-temen dong”
“oke-oke”
Nada adalah seorang putri semata
wayang dari seorang keluarga kaya di
jakarta, Nada seorang gadis yang cantik, pintar, namun karena sifatnya yang
terbawa teman-temanya, Nada berubah, menjadi seorang gadis yang bodoh,
tingkahnya seperti anak yang takpunya aturan, orang tua Nada pun, menyerah
mengurusnya, dan memilih menitipkanya disebuah pondok yang berada di desa
terpencil.
Awalnya , gadis ini tidak
mau dititipkan dipondok itu, tapi entah
kenapa, dia berubah pikiran.
***
Malam sebelumnya.....
“mau kemana nih kita nad?”kata
tessy temanya
“terserah lo deh, yang penting
jauh dari rumah gue itu...”
“oke”
“loh... kok kita ke hotel sih
tess....?”nada langsung bertanya ketika sampai disebuah hotel bintang lima di
kawasan jakarta
“ohh... gue lupa ngasih tau lo...
gue udah pindah dari rumah gue, untuk sementara gue nginep beberapa hari dulu
disini”
“oh... terus kita mau apa?”
“tas gue ketinggalan, yuk buruan
nanti kemaleman perginya... masuk dong cepet”
“ oh.. iya iya...”
“ntar dulu ya nad, lo tunggu
disini dulu, gue mau ngangkat telpon nih... “
“oh.. iya,”jawab nada singkat
sambil melihat lihat ruangan temanya itu
Ternyata,pacarnya nada, andrew
sudah berada dikamar hotel itu, dengan beberapa teman laki-laki nya, sontak
saja nada kaget melihat hal itu, sepengetahuanya andrew adalah pria baik,...
“hai....lo pasti pacar nya andrew
yang mau mondok itu kan...?”tanya seorang wanita, dengan didampingi beberapa
pria disampingnya, wanita tersebut berpakaian super seksi, dengan hanya memakai
hotpans, dan sebuah singlet, yang memperlihatkan sedikit pusarnya, melihat itu
nada sangat kaget, seluruh tubuhnya bergetar hebat, mulutnya kaku, seakan tidak
bisa dibuka.
Apa
yang telah mereka perbuat, satu perempuan dengan beberapa laki laki... mamah...
tolong nada
“kamu kenapa sayang? Kok kaget?
Jangan cemburu sama cewe ini dong, nanti kamu pasti dapat giliran
kok,”perkataan andrew sontak membenarkan pemikiran nada
“cewe itu s...ssiapa, dimana
tessy?”tanya nada dengan mulut yang bergetar
“bodoh banget kamu, gak bisa
paham apa, jelas lah tessy itu sengaja ngajak kamu kesini, buat seneng seneng
sama aku, karena nyokap sama bokapnya bangkrut, dia butuh banget yang namanya
duit, “
“terus kamu butuh apa dari aku?
Kalo kamu macem-macem sama aku aku bakalan teriak”
“hahah... teriak aja sesukamu,
toh gak ada yang bakal nolongin kamu” andrew mendekatkan dirinya ke nada,
sontak saja nada langsung berteriak.
TTTOLONG..... SESEORANG TOLONG
AKU....
GUBRRAK.....
***
“Pak guru, permisi sebentar yo...
saya mau ke kamar kecil dulu”
“oh.. iya raka, sekalian beli
makan malam saja di luar yo....”jawab seorang pria, yang tak lain adalah guru
dari raka.
“oke pak, assalamualaikum”
Aditya raka prasetnya, adalah
seorang santri dari sebuah pondok yang sedang mengikuti lomba tingkat nasional
di jakarta,dengan hanya ditemani oleh seorang guru, raka berhasil mengikuti lomba
tersebut, dengan meraih juara ke dua dari ajang bergengsi tersebut, dengan mata
pelajaran ips,sayangnya raka tidak bisa melanjutkan ke tingkat internasional,
karena hanya juara satu yang akan mewakilkan ke tingkat internasional.
TOLONG....SESEORANG TOLONG AKU
Sontak saja teriakan itu
mengagetkan raka, yang sedang berjalankeluar untuk membeli makanan.
“sepertinya dari sini asal suara
itu”
TOLONG.... PLEASE TOLONG AKU....
“percuma gak ada yang bakalan
dengar, udah serahin diri lo sama gue aja deh, jadi kan gak susah....”
GUBBRAKK....
“assalamualaikum.... mba, mas
lagi pada ngapain toh....”tanya raka yang mengagetkan andrew dan teman temanya,
“siapa loh, berani beraninya loh,
masuk kesini...mau jadi pahlawan kesiangan loh....”
“oh... itu, aku tadi mau beli makan
diluar, tapi didalem kayaknya lagi pada pesta nih.... boleh gabung ?”
“hah... kurangajar dia ndrew,
hajar aja”kata salah satu teman andrew
“lo mau apa hah...”tanya andrew
ngotot
“bebasin perempuan itu dari sini,
masa laki-laki beraninya kroyokan sama cewe sih..”
“kurangajar loh yah....”
“LARI MBAK... CEPETAN”
“tapi lo gimana ntar? “tanya nada
gugup
“udah lah.... gue gak bakal
kenapa-kenapa kok, lari cepetan....”
“makasih”
“woy, nada mau kemana loh...
kejar....”
“eitsss.... sampeyan mau kemana
sih, langkahi dulu nyawa saya....” jawab raka sambil merentangkan kedua
lenganya dihadapan andrew dan teman-temanya.
BUG....
BUG...
“BERHENTI.... angkat tangan
kalian.....”kata seorang polisi, dengan diiringi beberapa polisi lainnya.
“kabur... buruan”
“jangan coba-coba kabur....kalian
sudah dikepung”tegas polisi, yang membuat andrew dan teman-temanya mati kutu.
“owalah... pak saya gak bersalah,
jangan bawa saya kepenjara yah...”
“oh... tenang saja nak raka, kami
sudah diberitahu oleh guru anda...”
“loh.... pakguru..., kok bisa ada
disini ?” tanya andrew, ketika melihat gurunya yang tiba tiba datang.
“oh... bapak tadi sudah lapar
banget, terus akhirnya bapak niat nyusul kamu, tapi ternyata kamu lagi ribut
sama mereka, yo... langsung saja bapak nelpon polisi, kebetulan polisi lagi
patroli gak jauh dari sini.... kamu keren nak..” jelas pak guru, yang membuat
raka tersenyum, karena dia tidak jadi dibunuh oleh laki-laki itu.
“kalo begitu, kami akan membawa
mereka ke kantor untuk diselidiki, terimakasih atas bantuanya pak” kata pak
polisi, sambil menjabat tangan guru raka,lalu pergi.
“oh... iya sama-sama pak.”
“ayo pak guru, katanya mau makan,
besok kita harus pulang loh....”
“oh,... iya iya”
***
Sesampainya dirumah, Nada
menangis sejadi-jadinya dihadapan kedua orang tuanya,
Tentusaja orang tua mereka heran
melihat tingkah anaknya yang tak seperti biasanya itu.
“kamu kenapa nak” kata ibu
membuka pembicaraan
“mah... maafin Nada mah... maafin
Nada, Nada salah, Nada minta maaf mah, maafin Nada.... hehehehheehh” nangisnya
menjadi lebih keras
“hey, putri ayah kenapa ini?
Putri ayah kan kuat” ayah mencoba menenangkan
“gak pak, Nada besok mau pergi
kepondok, pokoknya besok harus pergi kepondok... HARUS mah pah”
Hahahahhahhah.....
“wahhh, putri ayah kena setan apa
yah?kok tiba-tiba jadi pengin kepondok gini”
“gak, pokoknya Nada mau pergi
kepondok besok titik gak pake koma”
“oke-oke sayang” ibu mengiyakan
***
“mah... ini pondoknya? Kok kaya
gini? Orangnya kumel semua mah.... gak ada yang pake baju tren terbaru sekarang
lagi” dengan nada sinis menyindir setiap orang yang dilihatnya
“ini itu pondok paling bagus
disini nad, jadi kamu harus bersyukur bisa masuk sini”
“bersyukur? Haduuuh...mah, mana
mungkin aq bisa belajar ditempat kaya gini, gak ada ac nya lagi”
“udah... ayo kita masuk ke kamar
kamu”
Hari ini adalh hari jum’at. Ya
memang hari ini juga pertama kalinya Nada masuk pondok daerah sini.biasanya
setiap hari jum’at,sekolah formal diliburkan, lalu para santri full berada
didalam pondok, dengan masing-masing
kesibukanya.kecuali bagi perempuan yang sedang udzur, mereka tidak
diperbolehkan keluar dari kamar mereka, kecuali ada urusan penting.
“assalamualaikum ukhti....”salah
seorang gadis yang berada satu kamar dengan Nada menyapanya
“iya, kenapa??!!!”saut Nada
dengan nada sinis
“aduh...simba iki piye toh, wong
kulo niki ngucap salam kok dibales ketus? Salam iku kan doa mba?”
“ah... udah lah, brisik lo, gue
cape, mau tidur, ranjang gue yang mana?”
“Nada!!!... kamu jangan gitu
dong, mereka ini nantinya yang akan jadi teman kamu,... aduh maaf ya de, Nada
memang susah beradaptasi dengan lingkungan baru..., tolong bantuannya yah...”
“loh, gak papa toh bu, wong
namanya aja santri baru ya biasa kalo kaya gitu”
Ranjang Nada berada tepat disamping
jendela, menghadap langsung ketika matahari tenggelam, jika dirumah, dia
biasanya menghadap kejendela ketika matahari terbit, sekarang dia menghadap
jendela ketika sang mentari hendak beristirahat dibalik awan.
Disitulah dia sekarang,
berhadapan dengan jendela, sambil berbicara dengan dirinya sendiri.dan
terkadang tersenyum melihat ribuan bintang dilangit.
***
“mba Nada, bangun mba, sudah
subuh...nanti dimarahin nyai kalo ndak bangun-bangun” kata fitri teman
sekamarnya yang paling lugu.
“ah.... lo lagi lo lagi, bosen
gue dengerin ocehanloh... pergi sana” usir Nada
“ mba Nada , jangan begitu,mba
emang dari kota orang kaya lagi, tapi kami juga punya aturan, kalo mba
dimarahin nyai kita juga yang kena mba”kata iis anak paling tua di kamar
itu.”udahlah,ayo mba-mba sedoyo, punlah biarin mba Nada sendirian”kata lia,
perempuan paling gemuk dikamar itu,bahkan dipondok.
Nyai benar-benar datang kekamar Nada,
benar saja Nada dimarahi oleh nyai, bukan hanya Nada, bahkan teman
sekamarnyapun ikut dimarahi.
“kalian iki piye to,ngurus bocah
siji be ora bisa?” kata nyai
“ngapunten nyai, tadi kami sudah
usaha untuk membangunkan Nada, tapi mba Nadanya malah gak mau bangun nyai”jelas
iis
“oh... jadi Nada tadi kamu belum
shalat subuh?”
“iya nyai, tapi besok Nada janji
bakaln shalat subuh deh nyai...” celoteh Nada sambil mengangkat kedua jarinya
yang membentuk huruf V
“besok???... gendeng kamu to
le... ya sekarang, lebih cepat lebih baik to.... cepat kamu pergi ke mushala
untuk shalat...!!!”nyai sedikit menekankan pada kata terakhir, sehingga membuat
Nada diam seribu bahasa, tanpa pikir panjang Nada pun langsung pergi menuju
mushala... yang sebenarnya dia juga belum tau tempat mushala itu dimana.
Setelah beberapa menit kemudian,
fitri baru ingat akan keadaan Nada yang notabenya masih termasuk santri baru di
pondok itu, tentu saja Nada belum mengetahui betul tentang seluk beluk pondok
itu.”owalah... piye to iki, aq lali, Nada kan baru masuk kesini, mana mungkin
dia tahu entang daerah pondok ini?”tanya Nada yang mengagetkan iis dan lia yang
sedari tadi sedang asik mengobrol.”alah, wongdijakarta yang berkali kali lipat
lebih luwas aja dia gak peernah nyasar kok.tenang aja sih...” gumam lia,membuat
temanya meliriknya dengan tatapan bingung disertai aneh.
Setelah beberapa lama berkeliling
pondok pesantren itu, tapi akhirnya Nada menemukan mushala yang ia cari selama
ini.
“assa...aaaaaa....”jeritan Nada
tiba tiba membangunkan seorang pria yang sedang tertidur pulas tadi
“s...s...siapa kamu? kenapa kamu
ada disini?kamu manusia apa bukan sih?atau kamu malaikat yang udah siap nyabut
nyawa aku, ?aduuuh... jangan dulu aku masih sekolah, ini aja masih masa
liburan, tolong jangan cabut nyawa aku dulu...”perkataan Nada yang bertubi-tubi
itu serentak membuat laki laki tadi tertawa terbahak-bahak, seakan dia
takberdosa karena telah membuat seorang gadis menjadi ketakutan seperti sedang
melihat setan.
“hei ukhti, bukan salam yang kau
ucapkan terlebih dahulu, malah ocehanmu yang gak ada ujungnya itu, yang jadi
pembukaan kita bertemu,ck” pria tampan itu sekarang menunjukan wajah tampanya
kepada Nada dengan jarak lebih dari lima meter mereka bicara.
“oh, maaf assalamualaikum akhi..”
dengan nada bergetar Nada mengucapkan salam membuat pria tampan berpakaian
kusut itu lagi lagi meledak.
“hahahah...kau masih mengira aku
ini setan atau semacamnya ya...ngomong ngomong, kau mau apa?mau tidur bersamaku
ya” goda pria tampan itu
“dasar mesum, a...aku kesini
disuruh nyai untuk shalat subuh,”lagi lagi jawaban polos Nada membuat pria itu
tertawa, maklum saja selama ini belum ada sejarahnya santri perempuan terlambat
berjamaah, jika terjadi seperti itu nyai pasti akan memarahinya habis habisan,
kecuali bagi yang sedang udzur.
“apa.... kau mau shalat, yo wis,
kamu shalat biar aku tidur dikamarku aja yah... wassalamualaikum”kalimat
terakhir pria itu membuat Nada sadar akan sesuatu yang haru dia lakukan.
”SHALAATTTT...”
TO BE CONTINUED
jangan lupa beri kritik dan saranya yah....